Bersama Islah Bahrawi, Direktur Jaringan Moderat Indonesia saat berkunjung ke Kota Pontianak, 28 - 31 Agustus 2023 |
Pontianak - Jajaran berwajib sepanjang penangkapan kurang lebih 2000-an teroris sejak 2 dekade terakhir telah berusaha maksimal membina saudara-saudara eks. Napiter dengan segenap kelemahan beriring keterbatasan yang ada, baik Densus 88 maupun BNPT sejatinya terus berikhtiar membantu para mantan kombatan atau korban gerakan transnasional melalui penanaman kembali nilai-nilai agama bermuatan spiritualitas yang sarat rahmatan lil al-amiin, ditambah diskusi seputar kenegaraan dan kebangsaan, berlanjut pula pada pemberian skill enterpreneur untuk membekali mereka usai masa kurungan berakhir.
Di Kalimantan Barat, arah pikiran meneruskan hal-hal positif tersebut perlahan mulai coba diimplementasikan, sehingga Para Penyintas ini dinormalisasi status sosialnya di-masyarakat, serta memiliki keterampilan guna melanjutkan roda perekonomian, mengingat sebagian diantara mereka berkewajiban menafkahi keluarga. Masa tahanan 3 - 5 tahun tentu bukan waktu yang singkat berada di jeruji besi, sementara dunia luar terus berkembang maju.
Mengejar ketertinggalan akses maupun informasi geliat perbisnisan sekiranya perlu mendapat sokongan seluruh stakeholder terkait. Tidak hanya memfasilitasi mereka dalam program penyuluhan kontra Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme semata, namun mesti juga mendukung upaya stabilisasi finansial mereka melalui perluasan jaringan untuk membantu memperlebar sumber mata pencaharian.
Saat ini, kebetulan kami menjadi Relawan Garda Transfumi yang bergerak disektor UKM, memberikan pelayanan berupa peneerbitan Surat Izin Berusaha (SIB), Sertifikasi Halal, juga mendampingi setiap pedagang skala mikro kecil memproses legalitas sampai tahap akhir berdasarkan regulasi yang berlaku.
Diharapkan kedepan Sahabat eks. Napiter mampu meng-scale up bisnis mereka, berkolaborasi aktif, dan bisa meraih apa yang dicitakan; keamanan-kenyamanan berniaga.
Tambahan informasi, khusus di bagian barat Borneo, kami berkerabat baik dengan dua mantan terpidana terorisme, yaitu Rosnazizi (37) asal Kota Singkawang dan Salim dari Kubu Raya. Masing-masing punya talent dibidangnya. Rosna ahli perbengkelan plus duplikat kunci, sementara Salim sangat berbakat merangkai interior rumah seperti kitchen set.
Selanjutnya, ada saudara berinisial T, eks. Napiter (Mempawah), M (Singkawang), R (Kubu Raya) yang belum lama ini menghirup udara bebas. Kabar detail belum bisa kami ungkap dikarenakan masih menjalani masa pemulihan psikologis. (Redaksi)
0 Komentar