Harlah NU ke-101 di Kota Sambas
HALO PONTIANAK– Dalam memperingati hari lahirnya Nahdatul Ulama yang ke_101 Abad. Agenda Tahunan yang di monitori oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sambas dipenuhi massa kurang lebih 300-an orang, bertempat di Aula MAN IC Sambas.
Kegiatan diawali dengan penampilan grup sholawat santri MAN IC Sambas, kemudian grup sholawat Muslimat NU Sambas bimbingan Ibu Siti Romlah, S.Sos. Berlanjut sesi ceramah, Mahmud menyampaikan pentingnya merawat dan membina kader, disamping mengenang jasa mendiang K.H. Abdurrahman Wahid.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas, H. Mahmud Jayadi, S.Ag, turut menggemparkan suasana dengan memberikan sentuhan emosional-spiritual kepada seluruh tamu undangan pada Senin kemarin (05/02/2024).
“terdapat istilah mantapnya bibit yang dipilih akan menghasilkan tanaman berkembang tumbuh maksimal, tentu buahnya juga akan baik. Maka usaha sistematis untuk melewatinya urgen diperlukan, sebab kebaikan tak terorganisir pasti dikalahkan kebatilan terorganisir”, tegas Tokoh yang juga menjabat sebagai Sekretaris NU PC Mempawah.
Selain itu, dirinya juga merasa perlu menanamkan sisi kewalian cucu Pendiri NU (K.H. Hasyim Asy’ari), yakni Mantan Presiden RI ke-4 yang familiar dipanggil “Gus Dur” saat membersamainya di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
“Gus Dur mempunyai kepekaan hati yang kuat biasa, walaupun secara fisik tampak berkekurangan, namun 'mistiknya' setiap kali berjumpa sahabatnya, Gus Dur pasti sangat mengetahui mereka, bahkan beliau juga mampu mengetahui jika sejawatnya sudah mempunyai uban di rambutnya”, sambung Mahmud.
Sebab itu, kenapa pentingnya memperingati harlah NU disetiap pelosok Nusantara termasuk di Kota Sambas, dimana salah satu kota kelahiran para masyaikh ternama di kal-Bar bahkan di luar negeri. Tak lain seperti syeikh Ahmad Khatib As-Sambasy, Sultan Muhammad Tsafiuddin, Syeikh Basyuni Imran yang merupakan salah satu tokoh NU yang berpengaruh di masanya bahkan hingga sekarang.
Melalui harlah NU yang ke-101 akan mengangkat lagi sejarah ke-NU-an bagi kalangan anak muda di kota Sambas tercinta sehingga mereka tahu dan semakin tumbuh cinta kepada Nahdatul Ulama Nusantara nantinya, Mel.
Oleh: Amalina
Penulis merupakan staf pengajar sekolah menengah pertama Mts Miftahul Ulum Kantan, bagian keluarga PMII sejak tahun 2014.
0 Komentar