Aming Coffee

Aming Coffee

FKUB Mantapkan Moderasi Beragama dan Komunikasi Lintas Iman Jelang Pemilu 2024


Komitmen Generasi Millenial Lintas Agama
Jaga Kerukunan Jelang Momentum
Pesta Demokrasi 2024

Pontianak – Jelang Pemilu 2024 yang akan berlangsung beberapa bulan kedepan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Barat mengadakan kegiatan dialog bertemakan "Peran Pemuda Lintas Iman dalam Merawat Kerukunan dan Perdamaian di Kalimantan Barat. Adapun pimpinan dan perwakilan organisasi kepemudaan multi agama Kalimantan Barat menghadiri dan mengikuti dialog kerukunan tersebut, Selasa, (12/09/23).

Kegiatan ini dirangkai dengan ikrar kerukunan dan perdamaian di Kalimantan Barat, ditandatangani langsung perwakilan pimpinan ormas kepemudaan lintas iman, yang disaksikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Kalbar, Dr.H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I, Kepala Kesbangpol Provinsi Kalbar Drs. Manto Saidi, M.Si., dan Ketua FKUB Kalbar Prof.Dr. Ibrahim, MA. 

Adapun isi janji yang diucapkan bersama aktivis kerukunan Kalimantan Barat:

  1. Bahwa kami akan selalu berkomitmen menjaga Kerukunan dan Perdamaian antar umat beragama di Kalimantan Barat;
  2. Bahwa kami akan selalu berkomitmen untuk berbangsa dan bernegara dalam Kebhinekaan, NKRI, dan Pancasila;
  3. Bahwa kami akan selalu berkomitmen mendukung terselenggaranya proses politik Pemilu 2024 secara demokratis, jurdil, berwibawa, dan aman.
Diharapkan komitmen bersama ini semakin memantapkan kecintaan para pemuda dan pemudi terhadap nusa dan bangsa, apalagi tanpa terasa akan memasuki momentum pesta demokrasi lima tahunan. Diperlukan sikap terbuka dan tenggangrasa menerima perbedaan antara satu dan lainnya. Guna menepis hal-hal yang tidak diinginkan, FKUB mengklaim terus aktif membangun literasi masyarakat, khususnya generasi milenial, lewat dialog yang dilangsungkan di Kantor Aula Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.

Ida Shri Reshi Putu Dupa Bandem Kepakisan, Selaku Tokoh Agama Hindu menyampaikan bahwa upaya strategis merawat dan menjaga kerukunan dan Perdamaian, dalam menghadapi tahun politik untuk memastikan proses pemilihan pemimpin legislatif, eksekutif, dan yudikatif tahun 2024 mendatang berjalan aman, damai, diantaranya melalui agenda seperti ini.

Sementara Ketua FKUB Kalbar, Ibrahim dalam sambutannya sekaligus membuka acara tersebut menyampaikan jika diskusi terbuka dilatari satu teori dua wajah agama, yakni wajah agama yang sangat ramah, santun, dan menebarkan kebaikan. Namun disisi lain ada wajah agama yang terlihat sangar, menyeramkan, dan dekstruktif.

“Dua wajah agama itu mesti menjadi satu kesadaran bagi kita semuanya umat beragama, bahwa ketika agama tampil dengan wajah yang ramah maka akan tampak sejuk bagi kita semua. Namun sebaliknya, jika kita tidak merawat agama dengan baik maka agama akan terlihat tidak indah untuk dinikmati”, ujar pengajar ternama bidang Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Pontianak.

Ia menambahkan, FKUB Kalbar berkepentingan untuk selalu bersinergi aktif memajukan pemerintah daerah dan semua elemen masyarakat, berkolaborasi menjaga, merawat kerukunan dan perdamaian di wilayah paling barat borneo. Pentingnya merawat kerukunan dalam menjaga persatuan menjadikan citra Kalbar bahkan Indonesia menjadi negara yang harmoni di mata dunia.

Maka kita semua mesti sensitif mendeteksi isu-isu provokatif (kebencian, SARA, dll), yang berpotensi memicu perpecahan bahkan pertikaian.

“Hubungan antara agama sejatinya berlangsung sangat dinamis, tergantung situasi dan kondisi sosial politik saat itu. Tentulah diperlukan peran seluruh elemen masyarakat-apapun Tuhannya-demi terciptanya perdamaian di semua lini, termasuk kalangan generasi muda.” imbuh Guru besar tersebut. 

Editor  : Amel
Sumber : FKUB Kalbar

Posting Komentar

0 Komentar