Aming Coffee

Aming Coffee

Singgung Persoalan Ekonomi, Radikalisme, Intoleransi: Muskerwil PWNU Kalbar Beberkan 3 Solusi Strategis

Muskerwil PWNU Kalimantan Barat
Jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat, 2023-2028

Pontianak - 
Pemerintah Daerah optimistis melalui acara pelantikan pengurus badan dan lembaga yang sekaligus Muskerwil PWNU Kalbar dapat melahirkan berbagai program strategis dalam membangun masyarakat, khususnya bagi warga NU di Bumi Khatulistiwa. Diutarakan minggu, 30 Juli 2023, di Gedung Abdurrani IAIN Pontianak, oleh Kepala Badan Kesbangpol Kalbar Drs. H. Manto Saidi, M.Si., mewakili Gubernur Kalbar H. Sutarmidji, SH, M.Hum.  

“Muskerwil merupakan kewajiban asas organisasi bekerja bersama pemerintah membangun masyarakat dan mengutuhkan persatuan bangsa. Kita butuh sinergitas karena bangsa Indonesia menghadapi berbagai problem, misalnya ekonomi (kemiskinan), radikalisme, intoleransi dan sebagainya. Karenanya, Pembinaan berkelanjutan dibidang agama wajib dikokohkan,” ujarnya.

Artinya, lanjut Manto, dengan saling menghargai perbedaan dan keberagaman suku, agama, serta budaya, kita bisa membangun Kalbar lebih baik, sejahtera dan mandiri kedepan, jauh dari konflik kekerasan. Kita bisa tetap rukun, aman, dan damai di tempat kita berpijak saat ini. 

Baca juga: Imbas Skandal Al-Zaytun, Mantan Bupati Sambas Serahkan Skrining Pesantren ke NU

“Kalbar sebagai daerah multikultur hendaknya menjadikan kita senantiasa bertoleransi, mengapresiasi pihak lain, meski berbeda keyakinan, paham, kepercayaan, dan lain-lain. Perlu diingat pula bahwa tidak ada satu agama-pun yang melegalkan dan mengajarkan kekerasan. Hingga saat ini kita bisa hidup ditengah keberagaman dengan aman, rukun, dan damai. Kita bisa hidup mandiri dan sejahtera,” ungkapnya penuh semangat.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. H. Syarif, MA., Ketua Tanfidziyah PWNU Kalimantan Barat mengingatkan pentingnya melakukan konsolidasi seperti ini sebagai bagian dari strategi para pengurus yang dilantik dan termasuk Ketua PCNU 14 kabupaten/kota yang diundang hadir untuk selalu berpikir, menulis, bekerja, melakukan evaluasi dan publikasi terhadap apa yang sudah dilakukan.

“Kiat atau langkah paling realistis yaitu pikirkan apa yang anda khayalkan, tuliskan isi pikiran, lalu kerjakan!”, tegasnya.

Berdasarkan data terbaru kepengurusan NU tingkat PC, MWC hingga Ranting masih minim, sementara Kalimantan Barat memiliki 174 Kecamatan, dimana Pengurus MWC yang sudah terbentuk sebanyak 130 atau 75%, sedangkan dari 2.148 Desa dan Kelurahan, ranting NU berjumlah 271 atau 13%. Saran Syarif, PWNU Kalbar cukup 3 memprioritaskan (tiga) saja, seperti sekretariat, kaderisasi, dan kesolidan komando organisasi.

“Target kami hingga 30 Desember 2023 sekitar 30 persen Ranting sudah terbentuk. Jika tidak tercapai maka akan SP 1 PCNU-nya, kami juga sama akan di SP oleh PBNU,” cetus Akademisi jebolan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. 

Penulis: D. Darmadi JA

Editor : Danyputra

Posting Komentar

0 Komentar