Aming Coffee

Aming Coffee

Fuzy Firda Zhan: Pemuda dan Isu Krisis Iklim Ditengah Fenomena Bonus Demografi

Fuzy Firda Zhan: Pemuda dan Isu Krisis Iklim
Ditengah Fenomena Bonus Demografi

Pontianak - Fuzy Firda Zhan, M.Sos. menyampaikan sebuah narasi ilmiah berjudul "Pemuda dan Isu Krisis Iklim" di Aula Rektorat Untan Pontianak (23/5). Ia menjelaskan bahwa problematika kerusakan lingkungan di Kalimantan Barat akhir-akhir ini disebabkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Banjir, Cuaca Ekstrem, Pencemaran berupa limbah sampah yang kerap menggenangi air sungai ditengah permukiman warga. 

Bagaimana solusinya? Dosen FISIP, Universitas Tanjungpura Pontianak tersebut menggarisbawahi pentingnya andil para pemuda dalam merespon permasalahan ini. Mengapa demikian? 

"Mengacu data hasil pengklasifikasian William H. Frey, hingga akhir tahun 2022, Indonesia mengalami bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) tercatat diangka 70,72 persen dari 270,20 juta jiwa, menjadi nilai plus bagi kita untuk menjaga kelestarian bumi", ujar Fuzy. 

Diantara langkah kongkrit yang ia tempuh adalah mengoptimalkan peran anak muda, misalnya setiap tanggal 3 Juli diperingati sebagai Hari Peringatan Bebas Kantong Plastik Sedunia. Masyarakat dilatih menggunakan kantong kertas, disamping kedepan diharapkan akan menjadi kebiasaan, sehingga bisa menurunkan tingkat penggunakan kantok kresek yang dinilai tidak ramah lingkungan.

Selanjutnya dilakukan Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan (EKUP) secara berkala terhadap sejumlah kendaraan bermotor maupun roda empat selama tiga hari dan berhasil menguji emisi sedikitnya 1500 sarana transportasi pribadi. Dilengkapi aksi implementasi Peraturan Rektor Universitas Tanjungpura Nomor 06 Tahun 2019 Tentang Pedoman Pengelolaan Kampus Ramah Lingkungan yang kriterianya diperincikan: tata letak dan infrastruktur yang menjamin ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH), efisiensi energi dan mitigasi serta adaptasi terhadap perubahan iklim, manajemen limbah, pengelolaan air, transportasi, dan pendidikan pengajaran.

Ikhtiar diatas melibatkan perkumpulan Sanggar Sungai Khatulistiwa (SANGSAKHA), Bank Sampah Mahasiswa Universitas Tanjungpura, juga Forum Komunitas Hijau Kota Pontianak.  

"Sudah saatnya kita Green Action sesuai kapasitas masing-masing, dan tentunya membersamai kaum muda. Merekalah nantinya dimasa depan akan menjadi figur, orang-orang besar yang dapat memengaruhi kebijakan negara dalam segala aspek, termasuk menjaga alam sekitar", pungkas Pendidik Muda yang pernah meraih Juara 1 Duta Bahasa Tingkat Provinsi Tahun 2018. (wy/dyp)    


Penulis: Widia Permatasari

Editor: Danyputra

Foto: Istimewa

Posting Komentar

0 Komentar