Tips Dasar Menulis: Tiru Karya Idola Terlebih Dahulu! [Foto: Hansen] |
Pontianak - Mahasiswa Ilmu Politik, Mata Kuliah Komunikasi Politik yang diampu oleh Firdaus, S.IP, M.Sos., dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya berkolaborasi dengan memberikan pelatihan jurnalistik dasar di Gedung Kuliah Bersama (GKB) A UNTAN, kamis (2/3/2023). Para mahasiswa menyambut antusias atas kedatangan seorang tamu istimewa sebagai pemateri; Danyputra.
Staf Pengajar yang juga aktif menulis di media sosial ini pernah menjadi bagian dari Tim Pemenang Juara I, kategori Buletin Berita terbaik Kalbar, Kompas TV Pontianak (2015) versi KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Bumi Borneo Barat dan secara individu pernah memeroleh Juara III Lomba Essay Ilmiah se-Provinsi Yogyakarta (2018).
Dijelaskan Dany bagaimana cara menerbitkan suatu tulisan yang baik dan benar. Hal tersebut memberikan makna penting bagi para mahasiswa, disamping dampak positif, bermanfaat bagi semua orang.
“Dalam sebuah penulisan harus memiliki narasi yang jelas dan memiliki frame (sudut pandang). Kemudian melalui karya, Anda bisa mengembangkan potensi, eksistensi dan bakat sekaligus. Berawal dari meniru gaya tulis sosok yang diidolakan, perlahan namun pasti dapat menjadi tonggak awal pembentukan jatidiri, sampai tanpa terasa memiliki kekhasan tersendiri dikemudian hari”, papar sulung dari dua bersaudara.
Selain itu, Mahasiswa juga diharapkan tidak bertindak ceroboh dan asal menyebarkan berita, mengingat pergerakan linimasa yang begitu cepat, terkadang berisikan kabar yang tidak realistis, bermuatan provokasi, bahkan tak jarang mis-informasi (hoax).
Masuk ke-sesi akhir, Dany menyampaikan beberapa hal yang utama dalam pelatihan dasar jurnalistiknya, yakni; diksi harus jernih dan komunikatif; susunan kalimat tidak harus teratur (boleh mengabaikan S+P+O+K); harus sesuai nalar dan logika agar dapat diterima dengan mudah; usahakan memerhatikan akurasi, agar tepat tujuan dan mengarah; menggunakan hukum DM dan MD (D=terangkan dan M=menerangkan); dalam pemilihan kata antara "kecuali" dan "Tidak"; dan memilih penggunaan kata dengan luwes (tidak berulang-ulang) supaya tidak bosan untuk dibaca, tutupnya mengutip A.M. Dewabrata, Eks. Redaktur Senior Koran Kompas.
0 Komentar