Aming Coffee

Aming Coffee

[VIDEO] Tarekat Sammaniyah, Madzhab Tasawuf Keturunan Rasulullah SAW

Mengenal Tarekat Sammaniyah 

Sambas - Jauh sebelum lahirnya Ulama Hadits terkemuka: Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Tirmidzi, Imam Nasa'i, Imam Abu Daud, Imam Ibnu Majah, terkait kajian mengenai status akurasi Shahih, Hasan, maupun Dhaif, perangkat zikir batin telah eksis terlebih dahulu dimasa Rasulullah SAW dan Para Sahabat; Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq, Sayyidina Umar bin Khattab, Sayyidina Utsman bin Affan, hingga Sayyidina Ali bin Abi Thalib ridwanullah alaihim, mewarisi tarekat yang kemudian dikenal dengan nama Naqsyabandiah, Syattariyah, Qadiriyah, Syadziliyah, dan Sammaniyah.

Tarekat yang disebut terakhir merupakan salahsatu cabang dari Tarekat Syadziliyah (Syaikh Abu Hasan Ali Asy-Syazili, wafat 1258) di Mesir. Seorang Ulama pencetusnya ialah Muhammad bin Abdul Karim As-Samani Al-Hasani Al-Madani (1718-1775 M), keturunan Nabi Muhammad SAW melalui Sayyidina Ali bin Abi Thalib, jalur Sayyidina Hasan.

Dalam catatan sejarah, tarekat ini telah menyebar seantero Dunia Islam dan mempunyai pengaruh besar sampai kawasan utara Afrika, seperti Maroko, Mesir, Suriah dan Hijaz (Arab Saudi). Secara interaksi politik, Sammaniyah tergolong menjauhi pemerintahan serta tajam memihak penduduk setempat dimana ajarannya diterima.

Sudan menjadi negara Afrika yang banyak memiliki pengikut Tarekat Sammaniyah, meski tidak diketahui pasti jumlahnya, berkat jasa Syaikh Ahmad at-Tayyib bin Basir. Beliau mendapat ijazah ketika belajar di Makkah sekitar tahun 1800 Masehi.

Pelan namun pasti, murid-murid Syaikh Samman Al-Madani kian bertambah, bahkan diangkat langsung sebagai Mursyid atau Guru yang bertugas memperluas tarekatnya, hingga masuk ke kawasan Asia Tenggara, tak terkecuali Indonesia. (Red)

*Berbagai Sumber



Posting Komentar

0 Komentar