Laporan : Widia Asari
halopontianak – Beragam cara dilakukan untuk memeriahkan HUT-RI yang ke-71. Meski peringatan kemerdekaan sudah berlangsung 17 agustus 2016 lalu, semarak kegiatan lomba masih menghiasi beberapa tempat di kota pontianak, salah satunya di kawasan Jl. Apel Pontianak Barat ini.
Uniknya, aneka perlombaan yang dilangsungkan bersifat eksklusif. Warga sekitar hanya boleh menyaksikan namun tidak diperkenankan menjadi peserta lomba. Acara ini merupakan "ritual perdana" yang dikhususkan bagi keluarga besar Bagindo Mahyudin (alm) saja.
Pantauan halopontianak.net, sejak pukul 08.30 waktu setempat, puluhan anggota keluarga terlihat berkumpul di halaman rumah. Luasnya bidang halaman mempermudah mereka menghias dan menyiapkan segala kebutuhan, mulai dari tali rafia, balon, karung bekas, dan lain-lain.
Ide ini diinisiasi oleh Eka, yang merupakan salah satu anggota keluarga. Kemudian diamini oleh keluarga secara keseluruhan. Eka melihat minimnya partisipasi anak-anak dalam kegiatan kemerdekaan yang diadakan di tempat tinggal mereka.
“Awalnya teringat anak-anak di keluarga kita yang banyak tidak berpartisipasi dalam lomba di kediaman masing-masing. Jadi diadakanlah lomba di lingkungan keluarga sekaligus. mempererat tali silaturahmi”, ungkap wanita bertubuh gempal.
Tak memandang batas usia, anak-anak maupun orangtua terlihat antusias dalam mengikuti berbagai jenis perlombaan, seperti, balap karung, lomba makan kerupuk, memasukkan paku ke dalam botol, dan lomba joget balon. Tak peduli siapa yang menjadi juara, keseruan pun berakhir pada pukul 12 siang.
“Keren-keren”, ekspesi Ari, Ibu pemilik pria gemar bersepeda, ketika menjadi salah satu peserta lomba.
Seperti diketahui, Keluarga Besar Bagindo Mahyudin merupakan turunan darah Padang Pariaman, terdiri dari 13 anak, 35 cucu, serta puluhan cicit. Ciri khas dari keluarga ini sangat sering bertemu dalam momen apapun. Selain itu, rutin berkumpul setiap akhir pekan.
Mengenai lomba “eksklusif" ini, diharapkan ke depan bisa lebih baik lagi, dengan penggarapan dan konsep acara yang lebih matang.
“Rasanya alhamdulillah senang, enjoy, happy banget deh pokoknya. Harapannya ke depan yang pasti lebih baik lagi, dan pastinya lebih heboh lagi, tuntas Eka.
halopontianak – Beragam cara dilakukan untuk memeriahkan HUT-RI yang ke-71. Meski peringatan kemerdekaan sudah berlangsung 17 agustus 2016 lalu, semarak kegiatan lomba masih menghiasi beberapa tempat di kota pontianak, salah satunya di kawasan Jl. Apel Pontianak Barat ini.
Uniknya, aneka perlombaan yang dilangsungkan bersifat eksklusif. Warga sekitar hanya boleh menyaksikan namun tidak diperkenankan menjadi peserta lomba. Acara ini merupakan "ritual perdana" yang dikhususkan bagi keluarga besar Bagindo Mahyudin (alm) saja.
Pantauan halopontianak.net, sejak pukul 08.30 waktu setempat, puluhan anggota keluarga terlihat berkumpul di halaman rumah. Luasnya bidang halaman mempermudah mereka menghias dan menyiapkan segala kebutuhan, mulai dari tali rafia, balon, karung bekas, dan lain-lain.
Ide ini diinisiasi oleh Eka, yang merupakan salah satu anggota keluarga. Kemudian diamini oleh keluarga secara keseluruhan. Eka melihat minimnya partisipasi anak-anak dalam kegiatan kemerdekaan yang diadakan di tempat tinggal mereka.
“Awalnya teringat anak-anak di keluarga kita yang banyak tidak berpartisipasi dalam lomba di kediaman masing-masing. Jadi diadakanlah lomba di lingkungan keluarga sekaligus. mempererat tali silaturahmi”, ungkap wanita bertubuh gempal.
Tak memandang batas usia, anak-anak maupun orangtua terlihat antusias dalam mengikuti berbagai jenis perlombaan, seperti, balap karung, lomba makan kerupuk, memasukkan paku ke dalam botol, dan lomba joget balon. Tak peduli siapa yang menjadi juara, keseruan pun berakhir pada pukul 12 siang.
“Keren-keren”, ekspesi Ari, Ibu pemilik pria gemar bersepeda, ketika menjadi salah satu peserta lomba.
Seperti diketahui, Keluarga Besar Bagindo Mahyudin merupakan turunan darah Padang Pariaman, terdiri dari 13 anak, 35 cucu, serta puluhan cicit. Ciri khas dari keluarga ini sangat sering bertemu dalam momen apapun. Selain itu, rutin berkumpul setiap akhir pekan.
Mengenai lomba “eksklusif" ini, diharapkan ke depan bisa lebih baik lagi, dengan penggarapan dan konsep acara yang lebih matang.
“Rasanya alhamdulillah senang, enjoy, happy banget deh pokoknya. Harapannya ke depan yang pasti lebih baik lagi, dan pastinya lebih heboh lagi, tuntas Eka.
0 Komentar