Aming Coffee

Aming Coffee

Pahit--Manis Berbisnis Cincin Online

Aneka Cincin Qory
halopontianak - Setiap usaha pasti memiliki resiko, tak terkecuali berbisnis cincin secara online. Dikomplain sampai dicerca konsumen menjadi hal yang biasa bagi pelaku usaha ini. Seperti yang dialami Qory Alem Mustika, yang  sudah lebih dari 3 tahun menjalankan bisnis cincin perak, pahit-manis pun dirasakan oleh dara berparas manis ini.

"Beberapa calon konsumen cerewet, bahkan yang marah-marah juga ada"

"Pernah juga barang sudah dikirim melalui pos, dan sudah diantar  ke rumah pemesan sampai dua kali tapi gak ada orang. Tapi pemesan ngaku dia ada di rumah. Lalu saya dibilangnya pembual dan mengeluarkan kata-kata yang gak pantas diucapkan.", cerita Qory.

Namun hal tersebut tak meruntuhkan semangat alumnus IAIN Pontianak untuk meneruskan usahanya, mengingat sebagian besar konsumen mengerti dengan proses jual-beli online. Kesan manis berupa ucapan terima kasih pun juga kerap disampaikan.

Putri sulung dari empat bersaudara ini mengisahkan, ketertarikan berbisnis cincin berawal dari memesan cincin untuk diri sendiri. Namun karena orderan tidak sesuai, akhirnya dirinya menemukan beberapa pengrajin di Pulau Jawa. Selain cincin perak, juga ada cincin yang terbuat dari monel (baja putih),  stainless dan kuningan lapis emas.

"Awalnya karena pesan cincin mintanya bahan A. Eh pas datang kok kyaknya bukan. Ujung-ujung cari pengrajin. Alhamdulillah ketemu. Lama-lama mulai tertarik buat jual. Buat suka-suka aja waktu itu," ungkapnya.

Posting Komentar

0 Komentar